Senin, 28 Agustus 2023

Narcissistic Personality Disorder (NPD)

Apa itu NPD?

Narcissistic personality disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang membuat seseorang ingin diperhatikan dengan lebih. Sederhananya, penderita selalu ingin pusat perhatian di manapun ia berada.

Orang dengan narcissistic personality disorder cenderung merasa kecewa jika tidak diberi pujian. Mereka juga tidak senang bila diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya.

Gangguan kepribadian yang satu ini paling banyak dialami oleh orang dewasa usia muda. Penyebabnya bisa jadi karena saat memasuki usia dewasa, kebanyakan orang senang mencari jati diri dan butuh diakui.

Orang lain memandang penderita NPD sebagai orang yang sombong, egois, dan banyak menuntut. Penderita bisa merasa sangat puas ketika menerima pujian dan penghargaan dari orang lain. Namun ketika diberikan kritikan, mereka akan mudah tersinggung dan marah.

Penyebab

Penyebab narcissistic personality disorder masih belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa ini ada kaitannya dengan faktor genetik.

Faktor lingkungan juga bisa memicu gejala NPD, di antaranya:

  • Ditelantarkan saat kecil
  • Dimanjakan oleh orangtua secara berlebihan
  • Seks bebas
  • Pengaruh budaya

Anak-anak juga bisa mengalami narcissistic personality disorder. Namun, tidak semua gejalanya akan sama dengan orang dewasa.

Anak-anak memiliki sifat alamiah untuk minta diperhatikan oleh orangtua maupun orang lain di sekitarnya. Hal ini tak lantas membuatnya dicap sebagai penderita NPD. Untuk memastikan apakah anak mengalami gangguan NPD atau tidak, segera kunjungi dokter atau psikiater terdekat.

Gejala

Kebanyakan orang biasanya tidak sadar bahwa mereka mengalami narcissistic personality disorder. Mereka baru menyadari ketika citra dirinya sudah telanjur buruk di mata orang lain.

Tanda dan gejala narcissistic personality disorder di antaranya:

  • Merasa sombong, angkuh, dan gila hormat
  • Mudah marah, sedih, atau kecewa jika kenyataan tidak sesuai dengan keinginan
  • Membesar-besarkan prestasi dan bakat
  • Memandang orang lain lebih rendah daripada dirinya
  • Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan semua yang diinginkan
  • Mudah marah dan tersinggung jika menerima kritikan
  • Berusaha untuk memiliki hal-hal yang terbaik dalam hidup, misalnya mobil mewah, kantor terbaik, wajah cantik, atau pasangan yang sempurna

Gejala NPD yang dibiarkan terlalu lama bisa menimbulkan berbagai masalah dalam hidup. Baik itu di lingkungan kerja, sekolah, atau bahkan hubungan percintaan Anda dengan pasangan.

Bila Anda mengalami beberapa gejala NPD di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau psikiater terdekat.


Pencegahan narcissistic personality disorder

Karena penyebab gangguan kepribadian narsisistik tidak diketahui, maka tidak ada cara khusus yang bisa mencegah NPD. Namun, Anda setidaknya bisa menurunkan risikonya dengan menerapkan pola hidup sehat.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah narcissistic personality disorder antara lain:

  • Hindari konsumsi alkohol, narkoba, atau zat lain yang bisa memicu perilaku negatif.
  • Olahraga rutin, setidaknya 3 kali seminggu supaya mood Anda jadi lebih stabil
  • Teknik relaksasi, seperti yoga dan meditasi untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan.
  • Banyak berkomunikasi, tujuannya untuk mengatasi konflik atau tekanan emosional. 

Mencoba tidak membanding-bandingkan hidup Anda dengan orang lain juga bisa mencegah NPD. Anda pun akan merasa bahagia dengan segala kelebihan dan kekurangan hidup Anda sendiri.

Pengobatan narcissistic personality disorder

Pengobatan NPD yang paling utama adalah psikoterapi , atau disebut juga dengan terapi bicara. Jenis terapi ini akan membantu Anda belajar memahami kondisi orang-orang di sekitar.

Interaksi positif dengan orang lain bisa menciptakan hubungan yang lebih menyenangkan, intim, dan bermanfaat. Anda akan lebih mampu berpikir realitis dan tidak menuntut banyak dari orang lain.

Karena sifat-sifat kepribadian cenderung sulit diubah, psikoterapi mungkin harus dilakukan selama beberapa tahun supaya hasilnya maksimal. Ikuti jadwal terapi secara teratur supaya kepribadian anda membaik

Selasa, 14 Maret 2023

PENDIDIKAN KELUARGA SEBAGAI BENTENG DEKADENSI MORAL



Novrita
Guru MTs Negeri 6 Bantul

Akhir-akhir ini masyarakat diliputi oleh rasa keprihatinan yang mendalam dengan adanya kriminalitas dikalangan anak-anak muda, dekadensi moral yang tejadi sungguh sangat kita rasakan dampaknya. Sebagai bukti lihatlah disekeliling kita, bahwa kasus-kasus kejahatan semakin meningkat. Mulai dari pencurian, perampokan, pelecehan seksual, miras dan narkoba hingga maraknya pemberitaan yang sangat menampar dunia pendidikan kita adalah tentang kebiadaban siswa terhadap guru, kelompok klitih  di Yogyakarta, dan tindak criminal lainnya yang melibatkan anak dibawah usia sekolah.  Sungguh ini menjadi ancaman serius untuk generasi Indonesia di masa depan. Kita semua terpanggil untuk memikirkan bagaimana cara mengatasi dekadensi moral sehingga dapat  membentuk mentalitas generasi muda agar tumbuh menjadi manusia yang cinta damai, toleransi dan saling menghargai  sesama.

Sebenarnya apasih penyebab dekadensi moral itu?

Dekadensi Moral adalah suatu kemerosotan yang terjadi pada seseorang yang disebabkan  oleh faktor-faktor tertentu. seperti saat ini, dekadensi moral yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia banyak kita saksikan baik melalui berita dalam media elektronik maupun media sosial. Penyebabnya tentulah beragam, jika kita tinjau dari akibat yang ditimbulkan, menurut pandangan pribadi saya ada beberapa penyebab terjadinya dekadensi moral tersebut, antara lain:
1. Pengaruh budaya asing
Begitu  mudahnya budaya asing yang masuk tanpa adanya upaya pencegahan yang  serius oleh pemerintah.  Kebudayaan asing yang jelas-jelas tidak cocok dengan kebudayaan kita sebagai contoh cara berpakaian dan yang tidak sewajarnya.  Bahkan trend tersebut diikuti oleh para entertrainer yang menjadi public figure, hingga para penggemarpun mengikuti tand tersebut.
2. Kemajuan teknologi
Era globalisasi juga memberikan dampak negative yang tidak dapat kita pungkir. Perkembangan internet dan ponsel berteknologi canggih terkadang sangat bahaya jika tidak digunakan oleh orang yang tepat.
3. Lunturnya keimanan
Kita ketahui bersama bahwa keimanan seseorang terkadang mengalami turun naik, ketika tingkat keimanan seseorang menurun, potensi melakukan kesalahan sangatlah terbuka. Jika hal ini dibiarkan tanpa adanya upaya penanganan yang serius maka akan menjadi penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kerusakakn moral.
4. Pengaruh lingkungan sekitar
Kondisi lingkungan sekolah, tempat tinggal dan sebagainya tentu akan sangat berdampak  dalam pembentukan moral itu sendiri.
5. Faktor ekonomi
Kurangnya rasa bersyukur mengakibatkan seseorang merasa tidak puas dengan apa yang ia peroleh, untuk dan memenuhi kepuasannya tanpa diiringi landasan iman yang kuat, maka berbagai cara ia lakukan.
       
        Dengan rusaknya moral dan akhlak generasi muda, maka secara perlahan akan merusak pula tatanan suatu bangsa. Peran edukatif orangtua sangat menentukan perkembangan intelktual, moralitas, dan karakter anak. Hal ini sangatlah masuk akal karena lingkungan pertama anak tumbuh dan berkembang adalah “Keluarga”. Orangtua hendaknya menyadari peran besar ini terhadap pendidikan bagi anak-anak mereka. Tanamkan nilai-nilai luhur keagamaan, norma-norma kehidupan dan norma kesusilaan pada setiap anggota keluarga.  Maka dari itu sangatlah perlu pada setiap calon orang tua membekali diri sebelum memutuskan untuk membangun ruamah tangga dan mempunyai keturunan. Jika menengok bagaimana cara orangtua tempo dulu mendidik anak-anak mereka, mestinya orangtua zaman sekarang lebih hebat jika dibandingkan dengan orangtua masa lampau. Seharusnya mereka mampu mendidik anaknya dengan berbagai metode yang dapat memberikan semangat dalam mengetahui ilmu pengetahuan yang ada (leraning to know). Pengetahuan yang diperoleh oleh anak sangatlah diharapkan kelak mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari (learning to do). Maka dari itu pendidikan dalam keluarga mutlak dibutuhkan untuk menciptakan generasi yang lebih hebat (learning to be). Orangtua zaman dulu banyak yang tidak memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan formal. Namun mereka mampu mendidik anak menjadi orang yang bertanggungjawab, memiliki disiplin yang tinggi, punya rasa toleransi yang baik (learning to live together) . Orangtua tidak hanya mendidik secara teori mereka hendaknya menjalani hidup dengan apa adanya hingga mampu menjadi tauladan bagi anak-anaknya. Sebagai contoh adalah makan bersama, dari makan bersama orangtua jaman dahulu mendidik anak-anak mereka tentang nilai nilai kehidupan, mendiskusikan semua permasalahan dan menumbuhkan rasa berbagi yang tinggi, Tak kalah penting dari semua itu adalah mengajak anak untuk senantiasa bersyukur atas apa yang diperolehnya hari ini. Hanya terkadang orangtua zaman now kehabisan waktu utuk bersama anak-anak mereka. Sekolah juga ikut berkontribusi dalam pembentukan karakter anak, Oleh karena itu mari kita jadikan keluarga kita sebagai “Sekolah” pertama untuk mendidik anak-anak kita menjadi generasi bangsa yang berakhlak mulia dan bermoral.

Novrita, 

Sabtu, 17 Agustus 2019

Flayer judul 17 alasan KTI ditolak, 16 Agustus 2019

Assalamualaikum, bapak ibu guru hebat. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara keseluruhan membentuk kompetensi standar profesi guru. Kemampuan personal yang diharapkan salah satunya adalah menulis Karya Tulis Ilmiah(KTI), akan tetapi mengapa terkadang kita sulit untuk mengajukan KTI, Syarat apa saja yang harus terpenuhi dalam penilaian KTI, dan apa yang menjadi regulasi dari  pedoman penilaian kTI. Materi yang akan kita bahas dengan tema 17 alasan penolakan KTI ini akan di sampaikan dengan :
Presenter : Novrita, S.Pd
Moderator : Nismatul Khoiriyah, S.Pd.I M.S.I
Host:Anik Lestari,S.Pd.M.Pd

Pelaksnaannya pada hari Jumat, 16 Agustus 2019 pukul 10.00-10.50 wib.
Meeting Room A
http.//gg.gg/17alasanktiditolak
Meeting Number : 570  771 394
Pasword : 12345